Kesabaran Nur Kalim menghadapi AA (15) siswa yang mengajaknya cekcok karena menampik ditegur sesudah ketahuan mengisap rokok berbuah manis.
Di samping masalahnya dengan sang murid telah selesai, Nur Kalim pun menuai tidak sedikit apresiasi masyarakat. Salah satunya ia berkeinginan diberi hadiah umroh gratis.
Apreasiasi tersebut datang dari Kepala Kepolisian Resor Gresik, Ajun Komisaris Besar Wahyu Sri Bintoro yang memberikan bingkisan guna Kalim, usai upacara bendera Senin (11/02) di SMP PGRI Wringinanom.
Calon anggota legislatif dan calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) juga ada yang mengunjungi rumahnya di Desa Pasinan, Kecamatan Wringinanom.
Tiga orang dari Partai Nasdem memberikan bingkisan tanda simpatik.
Sementara, calon anggota DPD, Ahmad Nawardi memberikan sepeda.
Kalim pun banjir tawaran diumrahkan baik dari individu maupun dari perusahaan. Ia juga jadi canggung, lagipula banyak yang mengunjungi rumahnya.
Melansir Tribun Medan, ia juga sudah tak mau diwawancarai dan tak hendak diekspos lagi.
“Maaf ya, maaf, saya tak hendak terkenal. Saya mau konsentrasi mengajar,” katanya.
Ia sedih sebab AA belum masuk sekolah meskipun telah damai. Bahkan AA belum inginkan ikut try out ujian nasional.
Ia bercita-cita AA tetap inginkan belajar dan masuk sekolah laksana sebelum permasalahan videonya viral.
Kepada tiga orang dari Partai Nasdem yang ke rumahnya, ia mohon maaf.
“Saya tak bermaksud mengenyahkan atau tak menyambut tamu. Hanya kasihan pada anak anak yang inginkan les di sini, kok ramai begini,” kata Kalim.
Saat tidak sedikit wartawan ke rumahnya juga ia telah tak inginkan diwawancara lagi. Menurut dia permasalahan dengan muridnya sudah beres dan selesai damai.
Ia pun menampik untuk lebih ditonjolkan profilnya.
Ia tidak memburu tenar, ia ingin melatih dan dapat mendorong AA belajar dan ingin sekolah.
Bahkan ia juga menyatakan menampik untuk memenuhi acara talkshow di di antara televisi di Jakarta.
Sampai akirnya Ahmad Nawatdi juga yang berkeinginan menyerahkan sepeda mengerjakan pendekatan khusus.
Setelah mengobrol sesaat dalam rumah, Kalim dan Nawardi keluar
Nawardi pun memberikan sepeda, ekspresi Kalim datar.
Usai penyerahan Kalim masuk lokasi tinggal untuk persiapan memberikan tuntunan belajar. Pintu diblokir kembali.
Kalim tak ingin dirasakan memanfaatkan peristiwa tak mengasyikkan yang menimpanya.
Tawaran umrah dan tawaran kiriman duit pun ditolaknya.
Nawardi berharap, sosok guru laksana Nur Kalim dapat menjadi teladan untuk guru di Indonesia lainnya. Kalim mendidik dengan hati, ia menghadapi murid dengan kasih sayang tanpa pamrih.
“Tadi beliau sempat menolak, namun saya paksa menerimanya,” kata Nawatdi setelah sukses membujuk Kalim menerima apresiasi darimya berupa sepeda.
Ia melulu ingin mengapresiasi jiwa besar, sikap penyabarnya menghadapi kenakalan anak bahkan mau berbaikan padahal di lokasi lain dapat lebih keras perseteruannya sampai proses hukum berlanjut.
Tetapi Kalim memilih tak memperpanjang masalah.
Jika sikap murid tidak dihadapi dengan sabar dapat malah menciptakan semakin badung berulah.
Cara Kalim pun menjadi misal bagaimana pemimpin bersabar dalam menghadapi masalah.
Meskipun tidak sedikit simpatik, apresiasi dan empatik tak menciptakan Kalim mabuk sanjungan dan apresiasi.
Kasus yang menimpa Kalim mesti membuka kesadaran bersama, murid berulah belum pasti murni sebab nakal.
Bisa jadi anak anak perlu lebih tidak sedikit perhatiam dari pemerintah dan lingkungan.
Jika ada permasalahan serupa mestinya tidak serta merta diberi hukuman jasmani atau dijauhkan dari lingkungan dengan hukuman sosial.
Siswa pun hatus dirangkul, dibimbing supaya potensi percaya diri tumbuh baik.
Orangtua pun harus mengetahui posisi guru.
Kalau anak yang badung dicubit guna mendidik hendaknya orang tua tidak langsung lapor sebagai tindak pidana.
Polisi pun harus lebih mengedepankan sisi hukum tidak langsung diproses.
“Kalau butuh mediasi dulu hingga damai. Penanganan di Gresik ini dapat jadi misal pula, bagaimana polisi memfasilitasi mediasi supaya guru dan murid yang tercebur masalah damai,” papar Nawatdi.
Wahyu Sri Bintoro mengaku pihaknya mengapresiasi Kalim sebab jiwa besarnya dan kesabarannya menyikapi ulah tak terpuji siswanya.
Ketegasan sikapnya mengobrak murid yang membolos dam mengingatkan supaya tak merokok format dari menyusun karakter siswa.
sumber:manaberita
Komentar
Posting Komentar