KABAR hilangnya dua bocah, Rama (10) dan Kevin (7) sempat menggegerkan penduduk Desa Sanan Kulon, Kecamatan Sanan Kulon, Kabupaten Blitar, Jawa Timur pada Minggu (02/07) dini hari.
Sehari sebelumnya, dua bocah yang masih saudara sepupu ini menjelang maghrib terakhir kali diberitakan hilang ketika bermain di dekat sebuah Dam, dekat lokasi pemakaman umum (TPU) setempat.
Warga yang diciptakan kelabakan kesudahannya beramai-ramai mencari di dekat makam pada Sabtu (1/6/2019) malam sampai Minggu menjelang menjelang subuh. Pihak family dan perlengkapan desa setempat pun melaporkan peristiwa ini ke aparat kepolisian.
Keluarga bahkan sempat meminta pertolongan dukun yang lantas menyatakan dua anak ini hilang disembunyikan Genderuwo.
“Sudah lima orang pintar yang menyatakan dua-duanya disembunyikan genderuwo di dekat pemakaman,” ujar Doni Komplong, seorang penduduk Desa Sanan Kulon, menukil Suara.
Di ketika ratusan penduduk dan pihak family panik mencari, mendarat tiba seorang di antaranya, Kevin diantar kerabatnya, Suparji (60), ke lokasi tinggal orang tuanya pada Minggu pagi selama pukul 08.00 WIB. Suparji mengejar Kevin di dekat Jalan Cepaka, Kota Blitar.
Kevin ternyata diantar oleh neneknya dari Wlingi ke terminal, dan saat akan diantar ke Sanan Kulon, bertemu dengan Suparji yang bakal berangkat kerja kuli bangunan. Akhirnya Suparji mengirimkan bocah ingusan ini ke rumahnya.
Sontak kedua orang tua Kevin, yakni Richard dan Anis, menangis seraya terus mendekap dan menggendong putranya yang masih duduk di bangku TK ini.
Dari penuturan Kevin, kesudahannya terkuak bahwa kedua bocah ini ternyata minggat dari lokasi tinggal dengan naik angkutan umum, ke lokasi tinggal nenek Rama di distrik Wlingi, Kabupaten Blitar.
“Jadi kedua bocah ini, semenjak kemarin senja pergi naik angkutan ke Wlingi dengan bekal duit lima ribu rupiah hasil patungan keduanya,” cerah Kapolsek Sanan Kulon Kompol Mulyani, ketika dikonfirmasi di tempat terpisah.
Mulyani menambahkan, Rama yang kedua orang tuanya sudah berpisah ini, sering disuruh bepergian ke Wlingi bareng ibunya, naik angkutan umum. Bocah ruang belajar 4 SD ini, akhirnya menyuruh sepupunya guna minggat naik angkutan ke Wlingi.
Mulyani menuliskan motif minggat sampai semalam suntuk ini, sebab kesal permintaan mereka tidak dipenuhi. Keduanya mohon dibelikan barongan, tetapi belum dipenuhi.
“Kedua bocah ini kan suka sama kesenian kuda lumping, dan mereka mohon dibelikan barongan, tetapi belum dipenuhi. Kecewa tak kunjung dibelikan, dua-duanya akhirnya sepakat pergi ke Wlingi,” kata Mulyani.
Kini, Kevin sudah kembali bareng kedua orangtuanya di Sanankulon, sedangkan Rama masih sedang di Wlingi bareng ibunya dan neneknya. Atas kembalinya Kevin dan kejelasan eksistensi Rama, penduduk Desa Sanankulon juga bernafas lega sebab semalam suntuk begadang mengerjakan pencarian.
“Ada saja ulah kedua bocah ini, sudah buat warga satu desa enggak istirahat semalaman,” celetuk Doni Komplong seraya tertawa lebar.
Komentar
Posting Komentar